UJIAN TENGAH
SEMESTER
PROFESIONALISME SUMBER DAYA MANUSIA
Nama : Ananda Rahmawati Susilo
NIM : 21413241014
Departemen : Pendidikan Sosiologi-A 2021
Dosen Pengampu : Aris Martiana, M.Si.
Permasalahan Budaya Organisasi Pada Pegawai
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis
Sumber:
Sumber:https://news.unair.ac.id/2021/01/26/
Menurut
Hasibuan (2012) menyatakan bahwa manusia berperan aktif dan dominan dalam stiap
kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu
dalam mencapai tujuan suatu organisasi. Sehingga dari hal tersebut, suatu perusahaan
dapat mengalami kemajuan yang dkitentukan oleh sumber daya manusia yang mampu
menghasilkan kenerja mereka dengan baik. Perusahaan maupun organisasi tertentu
pasti akan memperhatikan kinerja dari setiap pagawainya yang menjadi hal
penting dalam mencapai tujuan perusahaan maupun organisasi tersebut. Menurut Kartiwa
dalam Anandarika (2016) mengatakan bahwa ia menemukan beberapa hal yang menjadi
penyebabkan kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi buruk yaitu diantaranya budaya
kerja di dalam suatu organisasi.
Pengelolaan
sumber daya manusia potensial menjadi tugas utama yang ditujukan kepada
manajemen, di mana pengelolaan sumber daya manusia tersebut menjadi hal yang
sangat penting sebagai cara untuk mendapatkan keberhasilan suatu tujuan yang
diinginkan. Kinerja pegawai dalam suatu perusahan menjadi dasar bagi pencapaian
tujuan dan prestasi perusahaannya. Namun melihat budaya yang dimiliki setiap
suku bangsa di Indonesia memiliki sistem nilai dan norma yang berbeda-beda
dalam mengatur anggota, sehingga dalam suatu organisasi juga memiliki budaya
yang mengatur anggota dalam mengerjakan pekerjaan mereka. Menurut Moosvi dan
Imran (2018) mengatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja
pegawai, di mana peggawai merasa dirinya telah menjadi bagian dari budaya
organisasi tersebut dan bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Oleh karena
itu setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda-beda yang dapat mempengaruhi
kinerja pegawai didalamnya.
Dalam
mewujudkan budaya organisasi yang tepat untuk ditetapkan dalam suatu organisasi,
diperlukan adanya dukungan dan partisipasi seluruh anggota yang ada dalam
lingkungan organisasi tersebut. Pegawai tersebut mampu membentuk persepsi
keseluruhan berdasarkan budaya organisasi seperti inovasi, keagresifan,
kemantapan, orientasi hasil dan orang, perhatian terhadap hal rinci, dan
orientasi terhadap tim.
Permasalahan
pada budaya organisasi dapat dilihat dari fenomena budaya organisasi pada Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis. Berdasarkan referensi, dalam hal
ini pegawai dinas tersebut kurang mampu untuk bekerja secara professional dan
budaya organisasi yang kurang kuat. Hal tersebut dapat dilihat dari kasus
pegawai yang sering terlambat maupun tidak hadir dalam kerja tanpa keterangan,
dan terlambat ketika ikut apel, bahkan meninggalkan kantor sebelum jam kerja
selesai. Permasalahan tersebut akan secara langsung berdampak terhadap kinerja
pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis.
Budaya
organisasi akan berfungsi secara efektif apabila pegawainya dapat menerapkan
budaya organisasi tersebut sebagai suatu kebiasaan dalam mengerjakan
pekerjaannya dengan tanggung jawab. Permasalahan pada Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis melibatkan karakteristik budaya organisasi,
kepatuhan pegawai terhadap budaya organisasi yang diterapkan, dan dampaknya
terhadap kinerja dan kerja sama antar pegawai lainnya. Di mana dalam Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis tersebut masih kurangnya
komunikasi antar anggota pegawai yang dapat menyebabkan keterlambatan penyelesaian
tugas, dan beberapa pegawai yang kurang mampu bekerja secara professional. Sehingga
dapat dikatakan bahwa budaya organisasi menjadi salah satu hubungan dalam
permasalahan ini. Seperti hal menurut Dwiyanto (2005) yang mengemukakan bahwa
budaya organisasi yang kuat akan menumbuhkembangkan rasa tanggungjawab yang
besar dalam diri anggota organisasi, sehingga mampu menampilkan kinerja yang memuaskan
dan dapat mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Oleh karena itu, budaya
organisasi perlu ditinggatkan melihat bahwa dengan budaya organisasi yang kuat
maka akan memberikan dampak pada kinerja pegawai yang lebih baik.
Upaya
Meminimalisir Permasalahan
a. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Ciamis perlu menerapkan budaya organisasi yang lebih kuat dan
menekankan pada peningkatan kualitas dan kuantitas kerja untuk mempertahankan
kemantapan dalam melakukan perkerjaan sehingga dapat terselesaikan dengan baik
dan penuh tanggung jawab.
b. Meningkatkan keterbukaan dan komunikasi
yang baik antara manajer kantor dengan pegawai dan melakukan kerja sama yang
baik serta memaksimalkan waktu dalam bekerja, sehingga kinerja pegawai akan
semakin meningkat.
c. Pegawai organisasi tersebut perlu melakukan
kerja sama tim dan menjalin komunikasi antar anggota dengan baik dan efektif.
d. Keterbukaan dan kepedulian terhadap sesama
anggota dengan saling memotivasi agar dapat kontributif, kreatif, inovatif
dalam bekerja, dan semangat kerja pegawai semakin meningkat sehingga tujuan
perusahaan akan tercapai dan kinerja pegawai akan lebih meningkat.
e. Melakukan evalusi dan umpan balik secara
rutin mengenai pengalaman dan tanggung jawab pegawai terhadap tugasnya.
Referensi:
Dira, A.
A., Kusniawati, A., & Muhidin, A. (2020). Pengaruh Budaya Organisasi dan
Teamwork terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kabupaten Ciamis). Business Management and Entrepreneurship Journal, 2(2).