Kamis, 21 Desember 2023

Permasalahan Budaya Organisasi Pada Pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis


UJIAN TENGAH SEMESTER
PROFESIONALISME SUMBER DAYA MANUSIA

Nama                           : Ananda Rahmawati Susilo

NIM                            : 21413241014

Departemen                 : Pendidikan Sosiologi-A 2021

Dosen Pengampu        : Aris Martiana, M.Si.

 

 

Permasalahan Budaya Organisasi Pada Pegawai 

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis


Sumber:https://dpkp.ciamiskab.go.id/

Sumber:https://news.unair.ac.id/2021/01/26/


Menurut Hasibuan (2012) menyatakan bahwa manusia berperan aktif dan dominan dalam stiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu dalam mencapai tujuan suatu organisasi. Sehingga dari hal tersebut, suatu perusahaan dapat mengalami kemajuan yang dkitentukan oleh sumber daya manusia yang mampu menghasilkan kenerja mereka dengan baik. Perusahaan maupun organisasi tertentu pasti akan memperhatikan kinerja dari setiap pagawainya yang menjadi hal penting dalam mencapai tujuan perusahaan maupun organisasi tersebut. Menurut Kartiwa dalam Anandarika (2016) mengatakan bahwa ia menemukan beberapa hal yang menjadi penyebabkan kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi buruk yaitu diantaranya budaya kerja di dalam suatu organisasi.

Pengelolaan sumber daya manusia potensial menjadi tugas utama yang ditujukan kepada manajemen, di mana pengelolaan sumber daya manusia tersebut menjadi hal yang sangat penting sebagai cara untuk mendapatkan keberhasilan suatu tujuan yang diinginkan. Kinerja pegawai dalam suatu perusahan menjadi dasar bagi pencapaian tujuan dan prestasi perusahaannya. Namun melihat budaya yang dimiliki setiap suku bangsa di Indonesia memiliki sistem nilai dan norma yang berbeda-beda dalam mengatur anggota, sehingga dalam suatu organisasi juga memiliki budaya yang mengatur anggota dalam mengerjakan pekerjaan mereka. Menurut Moosvi dan Imran (2018) mengatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai, di mana peggawai merasa dirinya telah menjadi bagian dari budaya organisasi tersebut dan bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda-beda yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai didalamnya.

Dalam mewujudkan budaya organisasi yang tepat untuk ditetapkan dalam suatu organisasi, diperlukan adanya dukungan dan partisipasi seluruh anggota yang ada dalam lingkungan organisasi tersebut. Pegawai tersebut mampu membentuk persepsi keseluruhan berdasarkan budaya organisasi seperti inovasi, keagresifan, kemantapan, orientasi hasil dan orang, perhatian terhadap hal rinci, dan orientasi terhadap tim.

Permasalahan pada budaya organisasi dapat dilihat dari fenomena budaya organisasi pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis. Berdasarkan referensi, dalam hal ini pegawai dinas tersebut kurang mampu untuk bekerja secara professional dan budaya organisasi yang kurang kuat. Hal tersebut dapat dilihat dari kasus pegawai yang sering terlambat maupun tidak hadir dalam kerja tanpa keterangan, dan terlambat ketika ikut apel, bahkan meninggalkan kantor sebelum jam kerja selesai. Permasalahan tersebut akan secara langsung berdampak terhadap kinerja pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis.

Budaya organisasi akan berfungsi secara efektif apabila pegawainya dapat menerapkan budaya organisasi tersebut sebagai suatu kebiasaan dalam mengerjakan pekerjaannya dengan tanggung jawab. Permasalahan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis melibatkan karakteristik budaya organisasi, kepatuhan pegawai terhadap budaya organisasi yang diterapkan, dan dampaknya terhadap kinerja dan kerja sama antar pegawai lainnya. Di mana dalam Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis tersebut masih kurangnya komunikasi antar anggota pegawai yang dapat menyebabkan keterlambatan penyelesaian tugas, dan beberapa pegawai yang kurang mampu bekerja secara professional. Sehingga dapat dikatakan bahwa budaya organisasi menjadi salah satu hubungan dalam permasalahan ini. Seperti hal menurut Dwiyanto (2005) yang mengemukakan bahwa budaya organisasi yang kuat akan menumbuhkembangkan rasa tanggungjawab yang besar dalam diri anggota organisasi, sehingga mampu menampilkan kinerja yang memuaskan dan dapat mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Oleh karena itu, budaya organisasi perlu ditinggatkan melihat bahwa dengan budaya organisasi yang kuat maka akan memberikan dampak pada kinerja pegawai yang lebih baik.

 

Upaya Meminimalisir Permasalahan

a.    Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis perlu menerapkan budaya organisasi yang lebih kuat dan menekankan pada peningkatan kualitas dan kuantitas kerja untuk mempertahankan kemantapan dalam melakukan perkerjaan sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan penuh tanggung jawab.

b.      Meningkatkan keterbukaan dan komunikasi yang baik antara manajer kantor dengan pegawai dan melakukan kerja sama yang baik serta memaksimalkan waktu dalam bekerja, sehingga kinerja pegawai akan semakin meningkat.

c.   Pegawai organisasi tersebut perlu melakukan kerja sama tim dan menjalin komunikasi antar anggota dengan baik dan efektif.

d.  Keterbukaan dan kepedulian terhadap sesama anggota dengan saling memotivasi agar dapat kontributif, kreatif, inovatif dalam bekerja, dan semangat kerja pegawai semakin meningkat sehingga tujuan perusahaan akan tercapai dan kinerja pegawai akan lebih meningkat.

e.   Melakukan evalusi dan umpan balik secara rutin mengenai pengalaman dan tanggung jawab pegawai terhadap tugasnya.

 


Referensi:

Dira, A. A., Kusniawati, A., & Muhidin, A. (2020). Pengaruh Budaya Organisasi dan Teamwork terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis). Business Management and Entrepreneurship Journal2(2).


Permasalahan Budaya Organisasi Pada Pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis

UJIAN TENGAH SEMESTER PROFESIONALISME SUMBER DAYA MANUSIA Nama                           : Ananda Rahmawati Susilo NIM            ...